Kedinamisan merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat manusia. Kehidupan
masyarakat manusia yang dinamis ditandai dengan perubahan-perubahan sosial dan
budaya yang secara jelas dapat terlihat melalui berbagai benda hasil budaya dan
aktivitas-aktivitas kehidupannya. Perubahan sosial budaya yang dialami manusia
dapat dijelaskan sebagai proses penyesuaian hidup manusia dengan konstelasi
yang ada, seperti yang ditegaskan oleh Gillin dan Gillin (Soekanto, 1994),
perubahan sosial dapat dipandang sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup
yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan-perubahan kondisi
geografis, kebutuhan materil, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena
adanya difusi ataupun penemuan-penumuan baru dalam masyarakat tersebut.
Perubahan yang dialami manusia bukanlah suatu penyimpangan, karena
pandangan tersebut adalah suatu mitos yang perlu dihilangkan dari pandangan
mengenai perubahan (Lauer, 1993).
Setiap perubahan sosial selalu mencakup pula perubahan budaya, dan
perubahan budaya akanmencakup juga perubahan sosial. Sosiatri merupakan ilmu
sosial terapan (applied science), yang dalam pengembangannya mengandalkan
realita yang terjadi di dalam masyarakat, berkaitan dengan masalah sosial yang
perlu diselesaikan (pandangan awal perkembangan) dan penyesuaian kebutuhan
dengan sumber daya yang ada (pandangan hasil perkembangan). Realita dalam
masyarakat yang terus mengalami perubahan memiliki dimensi perubahan sosial.
Sementara itu, secara keilmuan, pengembangan kajian, penelitian, dan
teori-teori baru juga dituntut dari sosiatri, baik melalui hasil kerja lapangan
(penelitian dan proyek sosiatri), maupun melalui berbagai kegiatan seminar dan
diskusi.
Aktivitas ilmiah mempermudah perubahan budaya. Inovasi baru di
bidang keilmuan memperoleh ruang dan kesempatan formal. Kajian perubahan dalam
sosiatri dapat dipadukan dengan konsep paradigma dari Khun (Ritzer, 1991).
0 komentar " MAKALAH SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar