TALCOTT PARSONS : ERANYA PERUBAHAN SISTEM


Pandangan parsons mengenai perubahan sosial itu sendiri rupanya juga mengalami perubahan.mula-mula ia memusatkan perhatian pada sifat struktur sosial dan menurutnya, pengutamaan pada struktur sosial akan menjuruskan perhatian pada evolusi sosial.
Mula-mula parsons berpendapat, studi perubahan sosial harus dimulai dengan studi struktur sosial terlebih dahulu.dalam studi evolusi sosial misalnya, terdapat kesejajaran “antara evolusi organik dan evolusi sosio-kultural: analisis struktural harus lebih diutamakan ketimbang analisis proses dan perubahan.
Pandangan parson ini tidak berarti menyangkal pentingnya masalah perubahan. Sebagai pengkritik parsons menuduhnya mengabaikan analisis perubahan. Kenyataannya, dalam karyanya yang mula-mula, parsons menegaskan bahwa “teori tindakan” sama-sama memperhatikan persaratan stabilitas dan persyaratan perubahan. Adanya perubahan tidak disangkal, dan pentingnya perubahanpun tidak diremehkan. Namun perubahan hanya dapat dipahami melalui pemahaman mengenai struktur terlebih dahulu.
Sistem sosial adalah sejenis sistem khusus-sekelompok individu yang berinteraksi, masing-masing individu mencoba mendapatkan kepuasan dirinya secara maksimum dalam suasana budaya tertentu. Menurut persons sistem sosial adalah “para aktor individual yang saling berinteraksi didalam suatu situasi yang sekurang-kurang mempunyai aspek lingkungan fisik atau lingkungan psikis, yang terdorong kearah kecendrungan untuk mengoptimalkan kebahagiaan dan antara hubungan mereka ditetap dan diatur menurut sistem yang teratur secara kultural serta mempunyai simbol-simbol bersama”
Karena itu sistem dapat didefenisikan menurut unit-unitnya, pola-polanya dan batas-batasnya. Unit terkecil sistem sosial adalah peranan, sedangkan berbagai pengelompokan individu dapat membentuk unit-unit “bertaraf lebih tinggi” lagi.

Pola interaksi dalam system sosial bersifat normatif. Artinya, pola interaksi itu secara kultural ditetapkan sebagai pola yang tepat dan benar. Batas-batas sebuah system dipertahankan sejauh system itu tetap terintegrasi melalui nilai-nilai bersama. Contoh: sejauh sebuah system sosial seperti sebuah universitas terus berfungsi sebagai organisasi pendidikan tinggi dimana semua aktor yang terlibat berperilaku menurut nilai-nilai bersama tentang ilmu pengetehuan, berarti batas-batasnya dipertahankan. Krisis keuangan dan falsafah pendidikan baru, mungkin menimpa system itu sehinnga menyebabkan terjadinya berbagai jenis penyesuaian, namun identitas system itu tetap utuh.
Setiap sistem mempunyai empat fungsi memaksa. Artinya, setiap system harus menghadapi dan harus berhasil menyelesaikan masalah-masalah: adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan pola yang tersembunyi. Keempat fungsi memaksa ini diterapkan pada semua system tindakan alamiah, kultur,kepribadian, dan masyarakat. Adaptasi adalah fungsi perilaku oranisme, pencapaian tujuan adalah fungsi kepribadian, integrasi adalah fungsi system social dan pemeliharaan pola adalah fungsi kultur.
Keempat fugsi memaksa ini kemudian dihubungkan dengan empat kategori structural. Masing-masing kategori struktural ini terlibat dalam pemenuhan masing-masing fungsi memaksa.
Secara keseluruhan ada empat jenis proses menurut parsons:
1.      Proses keseimbangan, meliputi proses didalam system social
2.      Perubahan struktural, mencakup perubahan fundamental dari system.
3.      Diferensiasi structural, meliputi perubahan satu subsistem atau lebih tetapi tidak menyebabkan perubahan system secara keseluruhan.
4.      Evolusi, yakni proses yang melukiskan pola perkembangan masyarakat sepanjang waktu.



Ke empat jenis proses ini tentu saja tidak bersifat eksklusif atau saling terpisah. Ke empat nya dapat dibedakan secara analisis.
·         Proses keseimbangan mengacu pada proses yang membantu mempertahankan batas-batas sistem. Proses ini mungkin statis atau dinamis. Di dalam kedua jenis kesenimbangan ini proses berlangsung terus hanya saja dalam keseimbangan dinamis terdapat proses perubahan yang sudah terpola.
 Keseimbanmgan dalam sistem sosial dapat di analisis menurut 4 hukum :
1.      “ prinsip kelembagaan ” yang menegaskan kelanggengan laju dan arah suatu proses kecuali bila “ kekuatan pendorong yang berlawanan “ menimpa prose situ.
2.      “ prinsip aksi dan reaksi “ yang menegaskan bahwa setiap perubahan arah suatu proses akan diimbangi oleh perubahan lain yang kekuatan pendorong nya dan kekuatan dari arah berlawanannya adalah setara.
3.      “ prinsip upaya “ yang menyatakan bahwa perubahan dalam laju proses sebanding dengan besar nya kekuatan pendorong yang di gunakan atau yang di ambil.
4.      “ prinsip system integrasi “ yang menegaskan bahwa nasib unsur-unsur satu pola tergantung pada nilai unsur tersebut selaku factor pemersatu.

·         Perubahan struktural menurut defenisi perubahan struktural dalam suatu sisitem sosial adalah perubahan dalam kultur normative system social bersangkutan. Ini berarti perubahan dalam “system nilai terpenting” di tingkat tertinggi system social. Saling ketergantungan unit-unit dalam satu system berate bahwa perubahan fundamental dalam unit tertentu mungkin menimbulkan sejenis perubahan dalam unit lain,dan perubahan di tingkat tertentu sistem itu mungkin mempengaruhi sejenis perubahan di tingkat lain.

·         Diferensiasi structural proses ini menimbulkan perubahan di dalam sub system tetapi tidak mengubah struktur system social secara kesluruhan dengan kata lain dalam diferensiasi structural, “ nilai-nilai yang sudah mapan dianggap tetap tidak berubah “. Pada dasar nya diferensiasi adalah proses yang menyebabkan berjenis-jenis perubahan yang sesuai dengan nilai-nilai dasar masyarakat. Parsons menerangkan tingkat-tingkat utama dalam proses diferensiasi ini,

·         Evolusi masyarakat. Arah umum evolusi masyarakat menuju kepada “ peningkatan kemampuan adaptasi “ parsons menganalisa evolusi social ini menurut satu paradigm yang di mulai dengan proses diferensiasi. Dalam hal ini diferensiasi menimbulkam unit-unit baru yang berbeda, baik struktur maupun makna fungsional nya bagi system yang lebih luas.

Paradigma untuk mempelajari evolusi social, mencakup masalah nilai. Pola nilai harus berpengaruh sesuai dengan system yang baru muncul. Pola nilai menandakan tipe system social yang di kehendaki dan menyatukan system social itu.
Ada sejumlah “ cirri universal” yang menandai proses historis. Empat cirri unuiversal evolusi social yang penting bagi semua sistem sosial adalah :  
1.      Bentuk komonikasi
2.      Organisasi kekeluargaan
3.      Agama
4.      Teknologi
Ke empat ciri mendasar ini memungkinkan perkembangan evolusi selanjutnya, selama perkembangannya itu, masyarakat secara bertahap akan di tandai oleh lima ciri universal lain yaitu :
1.      Sistem stratifikasi
2.      Legitimasi kultur
3.      Organisasi birokrasi
4.      Sistem uang dan pasar
5.      Norma universal

Karena berbagai cirri universal ini Nampak berentet maka parsons dapat di sebut sebagai seorang pembangun teori. Ke nyataannya, parsons tidak hanya menerangkan arah evolusi tetapi juga menjelaskan tingkat-tingkat utama evolusi. Ia mengemukakan tingkat umum perkembangan evolusi yaitu : tingkat primitiv, menengah dan modern.
Faktor terpenting dalam transisi dari tingkat primitif ke tingkat menengah adalah bahasa terutama bahasa tulisan. Faktor penting dari transisi dari tingkat menengah ke tingkat modern adalah pelembagaan norma-norma ke dalam bentuk sistem hukum.
Dalam kenyataannya, “ kehebatan ketegangan itu sendiri tak dapat menerangkan perubahan secara memadai “. Perubahan di bantu oleh 4 faktor :
1.      Mekanisme yang mampu menghasilkan ketahanan tak terelakkan dari pola-pola struktural yang telah melembaga.
2.      Cara bereaksi terhadap ketegangan yang mencakup peluang-peluang konstruktif yang memadai.
3.      Adanya suatu model pola yang telah dilembagakan.
4.      Penggunaan sanksi untuk memberikan ganjaran.
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dapat muncul baik dari dalam maupun dari luar.

0 komentar " TALCOTT PARSONS : ERANYA PERUBAHAN SISTEM ", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar

Followers