Berawal dari lahirnya manusia yang tumbuh dari masa kanak-kanak menuju pada
perkembangan selanjutnya, hingga pada masa dewasa. Dan perkembangan itu akan
dialami oleh setiap individu.Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka
remaja mempunyai arti yang khusus, namun begitu masa remaja mempunyai tempat
yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Secara jelas
masa anak masih belum selesai perkembangannya, orang dewasa dapat dianggap
sudah berkembang penuh, ia sudah menguasai sepenuhnya fungsi-fungsi fisik dan
fsikisnya; pada masa tua umumnya terjadi kemunduran terutama dalam fungsi-fungsi
fisiknya. Adapun perkembangan fisik dan psikis pada masa remaja adalah sebagai
berikut:
a. Perkembangan Fisik
Dalam masa remaja maka fisik anak tumbuh menjadi
dewasa. Secara skematis pertumbuhan tadi dilukiskan sebagai berikut. Hipofisa
yang menjadi masak mengeluarkan beberapa hormon, yang penting di antaranya
adalah hormon tumbuh yang dikeluarkan oleh lobus frontalis, hormon gonadotrop
dan hormon kortikotrop. Hormon tumbuh sebetulnya sudah mempengaruhi
pertumbuhan seseorang sejak ia dilahirkan. Pada masa ini timbul percepatan
pertumbuhan karena adanya koordinasi yang baik di antara kerja
kelenjar-kelenjar. Hormon gonadotrop mempercepat pemasakan sel telur dan sel
sperma, juga memperngaruhi produksi hormon kelenjar kelamin dan melalui hormon
kortikotrop juga mempengaruhi kelenjar suprarenalis. Hormon-hormon kelamin
yaitu testoteron pada anak laki-laki dan oestrogen pada anak
wanita bersama-sama dengan hormon tumbuh dan hormon suprarenalis
mempengaruhi pertumbuhan anak sedemikian rupa, sehingga terjadi percepatan
pertumubuhan. Di sini perlu diperhatikan akan apa yang disebut perpindahan pertumbuhan sirkuler,
yaitu bertambahnya pertumbuhan rata-rata serta percepatan timbulnya tanda-tanda
kelamin pada suatu periode tertentu bersamaan dengan meningkatnya kesejahteraan
hidup. Hal ini nampak pada gejala lebih besarnya fisik maupun lebih cepatnya
menjadi seksual masak generasi muda daripada misalnya orang tua mereka. Karena
adanya kerjasama antara hormon-hormon kelenjar kelamin dan kelenjar
suprarenalis terjadilah perubahan-perubahan fisiologis misalnya perubahan dalam
pernafasan yaitu dalam frekuensi dan volumenya terutama pada anak laki-laki.
Hubungan antara pertumbuhan fisik, pengaruh hormon
dan percepatan pertumbuhan dapat dikemukakan sebagai berikut. Kecepatan
pertumbuhan di antara organ-organ tidaklah sama. Susunan syaraf tumbuh selama
empat tahun pertama tetapi hampir tidak bertambah lagi sesudah tahun ketujuh.
Kerangka dan susunan urat daging menunjukkan pertumbuhan yang lebih teratur
dengan percepatan pada permulaan pubertas karena pengaruh faktor-faktor
tersebut di muka. Pertumbuhan organ-organ kelamin pada periode itu tidak banyak
dan berjalan paralel dengan percepatan pertumbuhan kerangka dan susunan urat
daging. Percepatan pertumbuhan badan ini yang terutama nampak sebagai pertumbuhan
panjang badan berlangsung terutama dalam periode selama dua tahun. Periode ini
berlangsung antara usia 11 dan 13 tahun untuk anak wanita dengan permulaannya
selama kira-kira 1 tahun dan puncaknya pada usia 14 tahun. Di samping
perbedaan-perbedaan kecil, pertambahan panjang badan berjalan sama pada
laki-laki dan pertambahan panjang badan pada anak wanita sampai kira-kira umur
9 tahun berjalan sama. Segera sesudah itu mulailah permulaan percepatan pertumbuhan
pada anak wanita, sedangkan pada anak laki-laki terjadi sedikit penurunan
pertumbuhan sampai pada permulaan percepatan pertumbuhan sekitar usia 12 tahun.
Bila percepatan pertumbuhan pada anak
wanita berhenti, maka pada anak laki-laki hal itu baru dimulai dengan
sungguh-sungguh. Percepatan pertumbuhan selesai pada usia 13 tahun (wanita) dan
15 tahun (laki-laki); pertumbuhan panjang badan pada kedua jenis seks masih
berjalan terus selama kurang lebih tiga tahun sampai kira-kira usia 16 dan 18
tahun.
Di samping pertumbuhan panjang badan terjadi
pertumbuhan berat badan yang kurang lebih berjalan paralel dengan tambahnya
panjang badan, karena pertambahan berat badan yang terbanyak ada pada
pertumbuhan baian kerangka yang relatif merupakan bagian badan yang terberat.
Di sini ada perbedaan yang jelas di antara kedua jenis sekse. Pada anak
laki-laki pertambahan berat badan terutama disebabkan oleh makin bertambah
kuatnya susunan urat daging. Pada anak wanita lebih disebabkan oleh
bertambahnya jaringan perngikat di bawah kulit (lemak) terutama pada paha,
pantat, lengan atas dan dada. Pertambahan jaringan lemak pada bagian-bagian
tersebut memuat bentuk badan anak wanita mendapatkan bentuk yang khas wanita.
Anak laki-laki memperoleh bentuk badan khas laki-laki terutama karena bertambah
lebarnya bagian bahu. Karena percepatan pertumbuhan pada anak wanita mulai
lebih dahulu maka anak wanita pada usia 12 dan 13 tahun menjadi lebih besar
daripada anak laki-laki, tetapi selanjutnya anak laki-laki segera menyusul dan
melebihi besar badan anak wanita.
Pertumbuhan badan anak menjelang dan selama masa
remaja ini menyebabkan tanggapan masyarakat yang berbeda pula. Mereka
diharapkan dapat memenuhi tanggung jawab orang dewasa, tetapi berhubungan
antara pertumbuhan fisik dan pematagan psikisnya masih ada jarak yang cukup
lebar, maka kegagalan yang sering dialami remaja dalam memenuhi tuntutan sosial
ini menyebabkan frustasi dan konflik-konflik batin pada remaja terutama bila
tidak ada pengertian pada pihak orang dewasa. Hal ini merupakan salah satu
sebab mengapa para remaja lebih dekat dengan teman-temannya sebaya daripada
denga orang dewasa. Pertumbuhan anggota-anggota badan lebih cepat daripada
badannya; hal ini membuat remaja untuk sementara waktu mempunyai proporsi tubuh
yang tidak seimbang. Tangan dan kakinya lebih panjang dalam perbandingan dengan
badannya.
Seringkali penyimpangan dari bentuk badan khas
wanita atau khas laki-laki menimbulkan kegusaran batin yang cukp mendalam
karena pada masa ini perhatina remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya.
Menurut Hill dan Monks maka remaja sendiri merupakan salah satu penilai yang
penting terhadap badannya sendiri sebagai rangsang sosial. Bila ia mengerti
bahwa badannya tadi memenuhi
persyaratan, maka hal ini berakibat positif
terhadap pernilaian dirinya. Bila ada penyimpangan-penyimpangan timbulah
masalah-masalah yang berhubungan dengan pernilaian diri dan sikap sosialnya.
Misalnya anak wanita yang tumbuh terlalu tinggi, anak laki-laki yang bahunya
terlalu sempit atau anak wanita yang bentuk badannya terlalu kelaki-lakian
sangat mengganggu batin remaja.
Cacat-cacat badan sangat merisaukan terutama pada
masa remaja, justru karena penampilan fisik pada masa ini sangat dianggap
penting. Cacat-cacat badan yang berat mempengruhi pernilaian diri remaja
sebegitu rupa, hingga menghambat perkembangan kepribadian yang sehat. Pertumbuhan
organ-organ genital yang ada baik di dalam maupun di luar badan sangat
menentukan bagi perkembangan tingkah laku seksual selanjutnya.
Tetapi di samping tanda-tanda kelamin yang primer ini maka juga tanda-tanda kelamin
yang sekuder, dipandang dari sudut psiksosial, memegang peranan penting
sebagai tanda-tanda perkembangan seksual, baik bagi remaja sendiri maupun bagi
orang-orang lain. Ciri-ciri atau karakteristik seks sekunder pada masa remaja,
baik pria ataupun wanita adalah; pada pria tumbuhnya rambut atau bulu disekitar
kemaluan atau ketiak, terjadinya perubahan suara, tumbuhnya kumis, janggut dan
jambang dan yang terakhir adalah tumbuhnya jakun. Sedangkan pada wanita tumbuh
rambut atau bulu disekitar kemaluan dan ketiak, bertambah besarnya buah dada,
dan bertambah besarnya pinggul.
Dengan bertambahnya berat dan panjang badan,
nampak, baik pada anak wanita maupun anak laki-laki, kekuatan badan juga bertambah.
Hal ini nampak lebih jelas pada anak laki-laki daripada anak wanita berhubung
pada anak wanita tambahnya berat badan sebagian besar disebabkan oleh tumbuhnya
lemak yang membuat bentuk badan khas wanita. Selanjutnya tambahnya berat badan
pada wanita juga disebabkan oleh pertumbuhan kerangka (membesarnya pinggul) dan
hanya sebagian kecil saja disebabkan
oleh pertumbuhan dan menjadi kuatnya urat-urat daging. Pada anak
laki-laki maka di samping pertambahan berat karena pertumbuhan kerangka maka
pertumbuhan dan penguatan urat daging dan otot-otot juga merupakan penyebab
yang penting.
Bersama-sama dengan percepatan pertumbuhan
terjadilah pada anak laki-laki suatu percepatan pertumbuhan kekuatan yang
mencapai puncaknya pada umur kira-kira 1,5 tahun sesudah tercapai puncak
percepatan pertumbuhan tadi, urat-urat daging tumbuh bersama-sama dengan
kerangka tapi bila kerangka mencapai puncak pertumbuhannya maka baru urat
daging mengalami penguatan yang terutama menyebabkan bertambahnya kekuatan.
Pertumbuhan badan yang berlebihan pada periode sebelumnya justru dapat
melemahkan badan.
b. Perkembangan Psikis
Seperti yang sudah dikemukakan dimuka maka hanya
penyimpangan yang jelas dari batas-batas penyebaran menunjukkan hal-hal yang
tidak normal dalam perkembangan. Penyimpangan juga dapat terjadi karena
sebab-sebab lain. Misalnya pada anak-anak gadis yang badannya menjadi sangat
kurus karena ketegangan-ketegangan psikis dan bila ini terjadi pada masa-masa
pertumbuhan dapat menyebabkan suatu hambatan yang serius bahkan dapat
menyebabkan berhentinya siklus menstruasi. Selanjutnya hal ini dapat memberikan
ketegangan batin lagi dan akhirnya memberikan akibat yang lebih serius.
Lebih penting dari pada pemasakan bio-seksual
adalah aspek psikososialnya dari pada perkembangan seksual yaitu tingkah laku
seksualnya. Pada umumnya maka pemasakan fisik menimbulkan
kemungkinan-kemungkinan baru untuk melakukan hal itu. Dalam bidang seksual,
tidak segera ada alasan untuk melakukan tingkah laku seksual, karena adanya
norma-norma agama dan norma-norma sosial yang hanya memperbolehkan hubungan
seksual dalam perkawinan. Hal ini menimbulkan ketegangan-ketegangan pada
remaja. Makin maju masyarakatnya makin besar tuntutannya untuk dapat melakukan
perkawinan.
Pada perkembangan fisik yang dialami oleh remaja
tidak bisa dilepaskan dari penyesuaian diri, bahkan harus dibarengi dan
diiringi serta diarahkan terhadap individu oleh motornya yaitu aspek psikis.
Aspek inilah yang membawa kearah berpikir dan membantu dalam rangka penyesuaian
diri terhadap perkembangan fisik dan tingkah laku setiap individu.
Tanpa memperdulikan aspek tersebut berarti
perkembangan fisik remaja yang menyangkut seksualitas, akan menimbulkan
perbuatan yang tidak baik. Sebab pada masa remaja nafsu seksuallah yang sangat
menguasai. Dan pada masa itu yang kadang-kadang remaja kurang memperhitungkan
serta melupakan tata susila. Dengan demikian antara perkembangan fisik dan
psikis dengan kematangan seksual, terdapatnya kesesuaian dalam pertumbuhan yang
dialami. Karena kedua-duanya saling kait dan menyatu terhadap individu. Dan
peran sertanya dalam proses kehidupan yang akan datang.
0 komentar " TINJAUAN UMUM TENTANG PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar