oleh :
Azrimaidaliza, Nizwardi Azkha, Defriman
Djafri, Masrizal Dt. Mangguan
Fak.
Kedokteran Universitas
Andalas
Abstrak
Masalah kesehatan yang dihadapi oleh remaja sangat kompleks dan bervariasi, yang
dihadapi biasanya berkaitan
dengan perilaku berisiko seperti
penyalahgunaan NAPZA
(Narkotika,
Psikotropika dan
Zat Adiktif lainnya),
kehamilan
yang tak diinginkan,
infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS.
Program Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS)
merupakan
salah
upaya
yang dilakukan oleh pemerintah untuk menghadapi
permasalahan
tersebut. Saat ini kegiatan UKS belum berjalan
secara maksimal
di beberapa
sekolah,
salah
satunya
adalah
di SMPN
22 Padang.
Pembinaan UKS berupa pendidikan kesehatan
kepada siswa dan
guru yang dilaksanakan
oleh institusi pendidikan bekerjasama dengan institusi kesehatan
penting
sekali
dalam meningkatkan derajat
kesehatan
siswa dan
selanjutnya dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Sosialisasi UKS kepada
pimpinan
dan guru-guru
sekolah diharapkan
dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya
UKS dan selanjutnya
memberikan dukungan
kepada program pemerintah tersebut. Begitu juga dengan
penyuluhan kesehatan
secara kontinu
dan
memberikan pelatihan
UKS, khususnya
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) kepada
siswa
terpilih sebagai
Kader
Kesehatan
Remaja (KKR)
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan
sikap
terhadap
UKS dan masalah kesehatan remaja. Selanjutnya KKR dapat
menyampaikan informasi kesehatan
kepada siswa
lain dan memberikan layanan konseling (peer konseling) kepada siswa
yang menghadapi masalah dengan dimonitor secara rutin
oleh tenaga
kesehatan bekerjasama
dengan staf pengajar
di institusi pendidikan
kesehatan.
A. Pendahuluan
Kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) antara lain ditentukan
dua faktor yang satu sama lain saling berhubungan, berkaitan
dan saling
bergantung yakni pendidikan
dan
kesehatan.
Kesehatan merupakan prasyarat utama
agar upaya
pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan
yang diperoleh akan
sangat mendukung tercapainya peningkatan
status kesehatan
seseorang. Oleh
karena
itu, Usaha
Kesehatan
Sekolah
(UKS)
dengan
titik berat pada
upaya promotif
dan
preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif
yang berkualitas,
menjadi
sangat
penting dan strategis untuk mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
pada anak sekolah.
Pelaksanaan UKS di tingkat TK dan SD berbeda dengan tingkat SMP dan SMU. Pelaksanaan UKS di SMP dan SMU lebih difokuskan pada pencegahan perilaku berisiko seperti
penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika
dan
Zat
Adiktif lainnya), kehamilan yang tak diinginkan,
abortus yang tidak aman, infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS,
kesehatan
reproduksi
remaja, kecelakaan dan trauma lainnya.
Perilaku ini rentan dilakukan
remaja karena sesuai dengan ciri dan karakteristiknya yang selalu ingin tahu, suka tantangan dan ingin coba-coba sesuatu hal yang baru serta penanganan
akibatnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sejak
beberapa
tahun terakhir Departemen
Kesehatan
telah memberikan perhatian
khusus terhadap
masalah kesehatan remaja
antara
lain dengan mengembangkan konsep
"Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja" (PKPR) yang secara proaktif mendorong
dan
meningkatkan
keterlibatan
dan kemandirian remaja dalam memelihara dan meningkatkan
status
kesehatannya.
Dari hasil
survei yang dilakukan oleh mahasiswa
PSIKM FK Unand
dalam
rangka pelaksanaan kegiatan
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di wilayah
kerja Puskesmas Air Tawar, tepatnya
di SMP Bunda pada Bulan
Februari
2008 ditemukan
pelaksanaan
UKS hanya pada tahap penjaringan (screening) belum
sampai
pada
tahap pembinaan
UKS.
Hasil survei
ini menunjukkan pengetahuan
siswa
tentang
narkoba masih kurang. Kemudian
hasil temuan
mahasiswa PSIKM di
wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Buaya, yaitu dari 6 SMP hanya ada 3
SMP yang memiliki sarana
PKPR, yaitu SMP
15, SMP 34 dan MTsN. Dari ke-3 SMP tersebut,
hanya
SMP 34
yang memiliki sarana ruangan khusus
untuk kegiatan PKPR, namun
belum digunakan
sebagaimana
mestinya
sedangkan
ke-2 SMP lainnya ruangan PKPR
dalam tahap renovasi. Begitu juga dengan SMPN 22 Padang yang berada di wilayah kerja
Puskesmas
Nanggalo, pelaksanaan UKS masih belum
maksimal. Hasil
observasi juga menunjukkan masih kurangnya upaya
dalam menciptakan lingkungan
yang sehat di sekolah
tersebut.
Berdasarkan prestasi belajar
siswa
tahun 2007, SMP Negeri
22 Padang berada
pada peringkat ke 11 dari 36 SLTP Negeri lainnya. Tahun 2008 ini para majelis guru, dan Komite Sekolah
serta
tokoh
masyarakat di lingkungan
sekolah berniat
dan
bertekad
untuk
meningkatkan
mutu pendidikan,
setidaknya
berada pada peringkat
kedelapan diantara SMP negeri di Kota
Padang.
Namun, di SMPN 22 banyak
ditemukan
siswa yang kurang mampu.
Dilihat dari lokasi sekolah, SMP Negeri
22 berada
di daerah
yang cukup
strategis, yaitu di daerah pemukiman padat penduduknya
tepatnya di lingkungan
perumahan Siteba Kecamatan Nanggalo
Padang.
B. Tujuan Kegiatan
a. Dilaksanakannya Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja (PKPR) dalam kegiatan
UKS
dan dipilihnya Kader Kesehatan Remaja (KKR)
b.
Meningkatnya pengetahuan dan
sikap
kader
dan pembina
UKS di sekolah
mengenai pentingnya kegiatan UKS, khususnya PKPR
c.
Meningkatnya
pengetahuan dan
sikap siswa
tentang perilaku
berisiko,
yaitu
penyalahgunaan NAPZA
dan
kesehatan
reproduksi
remaja
d.
Meningkatnya perilaku
hidup
bersih dan
sehat pada
siswa
sehingga tercipta lingkungan
yang bersih dan sehat di sekolah
0 komentar " PEMBINAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMP NEGERI 22 PADANG TAHUN 2009 ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar