(Penelitian Tindakan
Kelas pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V
SD Negeri 6
Kujangsari Kecamatan Langensari Kota
Banjar
Tahun Pelajaran
2008/2009)
A. Latar
Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang Pendidikan
Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, mengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara.
Sesuai dengan definisi pendidikan
tersebut bahwa dalam suasana belajar dan
proses pembelajaran, siswa memiliki peranan utama di dalamnya yaitu kegiatan
aktif dalam rangka mengembangkan makna atau pemahamannya. Guru mempunyai
tanggungjawab untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggungjawab siswa
untuk belajar.
Berlakunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan
paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang
formal (persekolahan). Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut
adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher
centered) beralih berpusat pada siswa (student centered).Hal tersebut
dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun
hasil pendidikan.
Sekolah dalam konteks pendidikan merupakan lembaga pendidikan formal yang
mempunyai program sistemik dalam melaksanakan bimbingan, pengajaran dan latihan
kepada siswa agar mereka berkembang sesuai dengan potensinya. Sekolah merupakan
wadah untuk mendidik dan mengembangkan siswa untuk belajar dan berpikir tentang
banyak hal, salah satunya adalah belajar bahasa Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berbahasa melalui empat aspek keterampilan berbahasa.
Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut adalah berbicara, menyimak
menulis dan membaca. Menurut Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan salah satu Kompetensi Dasar menulis yang harus
dikuasai siswa kelas V yaitu siswa mampu
“meringkas isi bacaan yang dipilihnya sendiri dengan memerhatikan penggunaan
ejaan “ (Depdiknas,2006). Sasaran kemampuan menulis ringkasan isi bacaan yaitu
siswa dapat menemukan dan menuliskan pokok permasalahan informasi yang
disajikan dalam bacaan yang berguna bagi perkembangan pengetahuannya. Hal ini
sesuai dengan manfaat meringkas menurut Sudarmanto (dalam Yamin,M.,2007:154),
yaitu : “(1). Membantu mengingat ide atau fakta, (2). Membedakan ide atau
gagasan yang berlawanan, (3). Mempertanyakan kebenaran dan ketepatan pernyataan,
(4). Menaruh perhatian pada bagian yang memiliki bobot dan makna penting”.
Pada kenyataannya di lapangan, hasil evaluasi dalam pembelajaran menulis
ringkasan isi bacaan menunjukan hasil
yang mengecewakan, sebagian besar siswa tidak mampu dan tidak paham dalam
menuliskan ringkasan isi bacaan. Hal ini tercermin dari hasil ringkasan siswa
yang salah baik dari segi ketepatan isi maupun dalam hal tulisannya.
Berdasarkan hasil kajian peneliti,
terhadap kurangnya kemampuan siswa dalam menulis ringkasan isi bacaan, ternyata
siswa kurang dilibatkan secara aktif dan tidak ada interaksi yang berkualitas
dalam pembelajaran. Siswa ditugaskan secara mandiri dan dituntut untuk menulis
bahan ringkasan yang banyak dalam hal ini isi bacaan sehingga ringkasannya pun
tidak sesuai dengan isi bacaan. Hal ini tampak pada hasil ringkasan siswa
ketika meringkas penggalan bacaan berikut :
Dani berusaha untuk duduk dengan
tenang di ruang tunggu. Gejolak di dada dia tutupi dengan bersiul pelan-pelan.
Pura-pura, dia tidak menghadapi sebuah peristiwa besar. Padahal dia betul-betul
tidak tenang. Sebentar-sebentar, dia mengeluarkan sapu tangan untuk mengelap
keringat yang mengalir di wajahnya. Keringat itu semakin banyak karena hawa
panas di saat itu.
0 komentar " MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MERINGKAS ISI BACAAN DENGAN PENDEKATAN JIGSAW ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar