A. Latar Belakang
Belajar memainkan
peran
penting dalam mampertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa)
di tengah-tengah persaingan yang semakin
ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.[1] Dari sini belajar merupakan proses agar
manusia bisa menjadikan hidup lebih hidup yang mempunyai arah tujuan yang lebih
baik dan bisa bermanfaat bagi manusia yang lain, sehingga kehidupan manusia dapat bertahan
selayaknya manusia yang berpendidikan, bermoral dan beradab. Tetapi Banyak dijumpai dalam proses pembelajaran
terjadi tanpa memperhatikan kondisi psikologis dan sosiologis siswa yang justru akan berdampak
negatif dan akan mengakibatkan
mental dan jiwanya terganggu serta merusak tatanan sosial.
|
Hal ini menunjukkan bahwa “belajar” atau “mengetahui
bahasa” tidak selalu, bahkan sering, tidak melibatkan “pengajaran”. Yang harus
ada dalam keadaan belajar bahasa seperti ini ialah (1) keperluan
belajar/memperoleh suatu sistem komunikasi (bahasa), dan (2) ada tersedia
contoh atau “model” komunikasi itu.[5] Oleh
karena itu dalam suatu pembelajaran bahasa harus ada sistem komunikasi yang
bisa membentuk kemampuan baik secara internal maupun eksternal, yang tidak
hanya meningkatkan dari segi kognitif saja tapi juga dari segi afektif, psikomotorik
dan bisa mempengaruhi lingkungannya dengan
nilai-nilai yang positif dan konstruktif sehingga hasil dari proses
pembelajaran bisa sempurna dan bisa diandalkan.
Sistem adalah suatu kesatuan komponen yang satu sama
lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang
diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.[6]
Artinya Sistem dalam pembelajaran akan mempengaruhi segala macam bentuk
atifitas yang dilakukan oleh siswa sehingga proses dalam pembelajaran menentukan
sikap dan perubahan yang terjadi khususnya pada sebuah target dan tujuan menuju
keberhasilan yang sempurna dan menjadikan manusia yang beradab dan bermoral.
Maka dari itu, Apabila seluruh komponen yang membentuk
sistem bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah
ditentukan akan tercapai secara optimal; sebaliknya manakala komponen-komponen
yang membentuk sistem tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka
pergerakan sistem akan terganggu.[7] Dengan
demikian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sIstem pembelajaran diharapkan
bisa saling bekerjasama dan mengetahui serta melaksanakan sesuai dengan
fungsi-fungsinya, dengan demikian sistem akan berjalan secara maksimal demi
keberhasilan suatu proses pembelajaran.
[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. XV, hlm.
95.
[2] Ibid, hal. 96
[3],
Sri Utari Subyakto Nababan, Metodologi Pengajaran Bahasa, (Jakarta, PT
Gramedia Pustaka Utama, 1993) hlm.1
[4] Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi
Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 13.
[5]
Sri Utari Subyakto Nababan,, Metodologi Pengajaran Bahasa,….. hlm. 1
[6]
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2009) Ed.1,
Cet-2, hlm. 195
0 komentar " TESIS : PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH BERTARAF INTERNASIONAL (MBI) PACET MOJOKERTO JAWA TIMUR ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar