(Sebagai Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan Hidup dan Mengatasi Bencana Secara Global)
A. Pendahuluan
Akhir-akhir ini, bencana alam sering terjadi di berbagai belahan bumi. Pada tahun 2008
ini saja tercatat banjir dan tanah longsor terjadi di China, India bahkan sampai Eropa,
angin topan terjadi di Amerika Serikat dan gempa bumi terjadi di China dan Jepang.
Dan masih banyak lagi bencana-bencana yang terjadi di belahan bumi lainnya.
Berdasarkan sumber penyebabnya bencana alam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
oleh alam dan ulah manusia. Banjir, tsunami, gempa bumi, gunung meletus dan angin
ribut adalah contoh-contoh bencana yang diakibatkan oleh alam. Sedangkan tanah
longsor, kabut asap, dan bajir merupakan contoh dari bencana alam yang diakibatkan
oleh ulah manusia.
Berdasarkan proses terjadinya bencana alam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu proses
geologi, perubahan iklim dan biologi. Proses geologi adalah proses bencana yang terjadi
akibat perubahan batuan bumi yang dapat dibedakan menjadi proses endogen dan
eksogen. Proses endogen adalah proses bencana yang terjadi dimulai dari dalam bumi,
misalnya gempa tektonik, gempa vulkanik dan tsunami. Sedangkan proses eksogen
adalah proses bencana yang dipengaruhi oleh faktor-faktor dari permukaan atau luar
bumi, contohnya adalah abrasi dan tanah longsor. Bencana alam juga dapat disebabkan
oleh perubahan iklim, seperti badai, puting beliung, intrusi air laut dan pemanasan
global. Sedangkan bencana alam yang disebabkan oleh proses biologi contohnya adalah
eutrofikasi (Armanto et al., 2007).
Bencana yang diakibatkan oleh alam harus disikapi dengan bijak oleh seluruh insan
manusia. Cara penanggulangan bencana dan tanda-tanda bencana alam harus diajarkan
kepada seluruh insan manusia sejak dini. Sedangkan bencana alam yang disebabkan
oleh ulah manusia harus disikapi dengan mengurai akar permasalahan kenapa hal ini
bisa terjadi. Oleh sebab itu pada bulan Desember 2007 yang lalu, negara-negara yang
peduli terhadap lingkungan dan bencana alam mengadakan konferensi tingkat tinggi
(KTT) bumi di Bali. KTT ini salah satu agendanya adalah membahas tentang
pemanasan global atau global warming. Pemanasan global ini menyebabkan perubahan
iklim global, yang pada akhirnya menyebabkan menurunnya kualitas hidup akibat
banyaknya bencana alam. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan
global. Penebangan hutan, penangkapan ikan dengan bom, pencemaran lingkungan
adalah contoh-contoh penyebab pemanasan global. Cara penangulangan bencana global
adalah dengan menyadarkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dengan cara
pendidikan lingkungan hidup dan konservasi sejak dini.
DOWNLOAD
A. Pendahuluan
Akhir-akhir ini, bencana alam sering terjadi di berbagai belahan bumi. Pada tahun 2008
ini saja tercatat banjir dan tanah longsor terjadi di China, India bahkan sampai Eropa,
angin topan terjadi di Amerika Serikat dan gempa bumi terjadi di China dan Jepang.
Dan masih banyak lagi bencana-bencana yang terjadi di belahan bumi lainnya.
Berdasarkan sumber penyebabnya bencana alam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
oleh alam dan ulah manusia. Banjir, tsunami, gempa bumi, gunung meletus dan angin
ribut adalah contoh-contoh bencana yang diakibatkan oleh alam. Sedangkan tanah
longsor, kabut asap, dan bajir merupakan contoh dari bencana alam yang diakibatkan
oleh ulah manusia.
Berdasarkan proses terjadinya bencana alam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu proses
geologi, perubahan iklim dan biologi. Proses geologi adalah proses bencana yang terjadi
akibat perubahan batuan bumi yang dapat dibedakan menjadi proses endogen dan
eksogen. Proses endogen adalah proses bencana yang terjadi dimulai dari dalam bumi,
misalnya gempa tektonik, gempa vulkanik dan tsunami. Sedangkan proses eksogen
adalah proses bencana yang dipengaruhi oleh faktor-faktor dari permukaan atau luar
bumi, contohnya adalah abrasi dan tanah longsor. Bencana alam juga dapat disebabkan
oleh perubahan iklim, seperti badai, puting beliung, intrusi air laut dan pemanasan
global. Sedangkan bencana alam yang disebabkan oleh proses biologi contohnya adalah
eutrofikasi (Armanto et al., 2007).
Bencana yang diakibatkan oleh alam harus disikapi dengan bijak oleh seluruh insan
manusia. Cara penanggulangan bencana dan tanda-tanda bencana alam harus diajarkan
kepada seluruh insan manusia sejak dini. Sedangkan bencana alam yang disebabkan
oleh ulah manusia harus disikapi dengan mengurai akar permasalahan kenapa hal ini
bisa terjadi. Oleh sebab itu pada bulan Desember 2007 yang lalu, negara-negara yang
peduli terhadap lingkungan dan bencana alam mengadakan konferensi tingkat tinggi
(KTT) bumi di Bali. KTT ini salah satu agendanya adalah membahas tentang
pemanasan global atau global warming. Pemanasan global ini menyebabkan perubahan
iklim global, yang pada akhirnya menyebabkan menurunnya kualitas hidup akibat
banyaknya bencana alam. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan
global. Penebangan hutan, penangkapan ikan dengan bom, pencemaran lingkungan
adalah contoh-contoh penyebab pemanasan global. Cara penangulangan bencana global
adalah dengan menyadarkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dengan cara
pendidikan lingkungan hidup dan konservasi sejak dini.
DOWNLOAD
0 komentar " Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Konservasi, Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana Alam ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar