PENDAHULUAN
Hewan
sebagai heterotrof sangat bergantung pada suplai makanan secara regular yang
diperoleh dari organisme lain. Sebagai suatu kelompok hewan memperlihatkan
keanekaragaman adaptasi nutrisional yang sangat tinggi. Makanan dengan nilai
nutrisi yang mencukupi sangat dibutuhkan untuk menjaga homeostasis fungsi tubuh.
Makanan memadai secara nutrisi harus memenuhi tiga kebutuhan :
1. Bahan
bakar (energi kimia) untuk semua kerja metabolisme (seluler) tubuh memastikan
semua proses metabolsiema dapat terjadi.
2. Bahan
mentah organik, untuk dipakai biosintesis penyusun komponen tubuh, memastikan
bahan baku
molekuler tersedia untuk menyusun molekul sendiri.
3. Bahan
nutrisi esensial semua bahan yang tidak dapat dibuat hewan itu sendiri dengan
demikian harus didapatkan dari makanan dalam bentuk siap pakai, jika tidak akan
menimbulkan defisiensi (salah gizi).
Hewan
memenuhi kebutuhan nutrisi, berupaya dengan pemenuhan jenis makanan, cara
memperoleh dan mengolahnya. Empat tahapan utama dalam pengolahan makanan adalah
penelanan, pencernaan, penyerapan dan pembuangan. Adaptasi pemenuhan kebutuhan
nutrisi, paling menentukan adalah adaptasi pencernaan. Karena untuk dapat
dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus dirombak menjadi molekul-molekul yang
cukup kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh.
Proses
pencernaan meliputi pemecahan/penghancuran fisik makanan secara mekanik dan
pemanfaatan enzim hewan ataupun simbion dalam tubuhnya untuk proses kimiawi.
JENIS MAKANAN DAN CARA PENGAMBILAN
Sebagian
besar hewan memakan organisme lain, hidup atau mati, utuh atau secara
sepotong-potong ataupun dalam kelompok besar.
Berdasarkan
makanan utama, hewan dibedakan 3 katagori. Herbivora untuk pemakan organisme
autotrof, Karnivora untuk pemakan hewan lain dan Omnivora untuk pemakan hewan
dan organisme autotrof.
Tetapi
sebagian besar hewan juga memakan makanan di luar katagori makanan utamanya
ketika makanan ini tersedia. Herbivora seperti sapi/rusa kadang memakan hewan
kecil atau telur burung bersama dengan rumput dan tumbuhan lain. Karnivora mendapatkan
beberapa nutrisi dari bahan tumbuhan yang ada dalam saluran pencernaan mangsa. Semua
hewan juga mengkonsumsi bakteri bersama dengan jenis makanan lain.
Adaptasi
pengambilan makanan menunjukkan perkembangan bermacam-macam :
1. Hewan
aquatik pemakan suspensi : ikan paus Ballen mulut sangat lebar, menapis jutaan hewan
kecil dari volume air sangat besar yang dipaksa masuk melalui saringan yang
berada /tertaup di rahang.
2. Pemakan
substrat : pada cacing dan larva serangga di tumbuhan
3. Pemakan
deposit : pada cacing makan tanah
4. Pemakan
fluda : pada burung pemakan nekstar dengan paruh seperti pipa
5. Pemakan
potongan besar : adaptasi bentuk gigi, komposisi rahang atau cakar pemotong
mangsa, seperti ular/buaya menelan potongan besar.
ADAPTASI STRUKTURAL SISTEM PENCERNAAN
Sistem
pencernaan mamalia dan vertebrata merupakan variasi dari suatu rancang bangun
yang sama, tapi banyak adaptasi yang menarik seringkali berkaitan dengan jenis
makanan hewan itu
a.
Dentisi
(Pergigian)
Karnivora
umumnya memiliki gigi seri dan taring yang runcing untuk membunuh mangsa dan
merobek daging menjadi potongan kecil. Geraham yang bergerigi untuk menggores makanan.
Herbivora umumnya dengan gigi yang berpermukaan luas dan bergelombang untuk
melumatkan makanan, seri dimodifikasi untuk memotong tanpa gigi taring. Omnivora
(manusia) memakan tumbuhan dan hewan sehingga relatif tidak terspesialisasi.
Dibandingkan
mamalia, vertebrata lain mengalami spesialisasi. Ikan hiu dengan gigi yang
selalu berganti, ular berbisa dengan taring yang berfungsi menyuntikkan racun
pada mangsa, pengerat dengan gigi seri yang selalu tumbuh memanjang.
b.
Ukuran
dan panjang saluran pencernaan
Umumnya
herbivora memiliki perbandingan dengan ukuran tubuh lebih besar dibanding
karnivora. Saluran yang lebih panjang menyediakan lebih banyak waktu untuk
mencerna dan lebih banyak permukaan untuk penyerapan.
Contoh
model pada metamorfosis katak. Kecebong makan alga memiliki usus relatif
panjang. Selama metamorfosis tubuh lebih cepat tumbuh dibanding usus. Sehingga
setelah jadi katak karnivora memiliki usus relatif lebih pendek dibanding ukuran
tubuhnya.
Pada
beberapa vertebrata, panjang fungsional saluran cerna lebih panjang dibanding
dari penampakan superficial. Hiu sebagai karnivora, usus lebih pendek dari
herbivora, tetapi usus hiu memiliki pelipatan yang berbentuk spiral katup dan
meningkatkan luas permukaan serta jalur perjalanan yang lebih panjang dibanding
melewati saluran lurus. Pembagian segmen perut pada Ruminansia dengan mekanisme
memamah biak.
c.
Kompartemen
Khusus
Beberapa
vertebrata memiliki ruang fermentasi khusus dimana bakteri dan protista simbiotik
hidup. Hewan ruminansia memiliki lambung yang terpisah antara lambung enzimatis
dengan lambung fermentatif.
Pada
burung/unggas memiliki tembolok besar. Sebagian herbivora memilikisekum besar
(kantung antara usus halus dengan usus besar) yang berisi bakteri simbiotik
d.
Simbiosis
Bakteri dan Protista
Bakteri
dan protista simbiotik ada dalam setiap vertebrata. Memiliki enzim untuk
mencerna makanan yang tidak dapat dicerna hewan itu sendiri, seperti pada
pencernaan selulosa pada herbivora. Mikro organisme yang merombak selulosa dari
potongan kecil daun/tumbuhan, dan hasil gula sederhana diserap oleh hewan tapi
juga menghasilkan nutrisi esensial seperti vitamin B dan vitamin K pada usus
besar manusia dengan Escherisia coli.
Bakteri
simbiotik diperoleh dari makanan sebagai ikutan juga secara langsung dengan
mendaur ulang feses.
0 komentar " ADAPTASI EVOLUSIONER PADA PENCERNAAN VERTEBRATA ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar