Dalam
perkembangannya, Orientalisme berkembang dari masa ke masa. Hal tersebut sudah
dimulai sejak berabad-abad yang lampau. Di mana yang di maksud dengan
Orientalisme adalah suatu cara pemikiran dan ekspresi timur, baik pendidikan,
kebudayaan atau bahasa-bahasa timur.[1]
Dalam wacana lain di jelaskan mengenai Orientalisme. Bahwa Orientalisme adalah
studi tentang budaya-budaya dan peradaban Timur, yaitu Asia ( representasi
dunia Timur ini, awalnya merupakan pengalaman manusia barat (Eropa). Timur
telah membantu mendefinisikan Eropa barat sebagai Imaji, ideal, kepribadian, dan
pengalaman yang berlangsung dengannya ). Orientalisme meliputi studi tentang
bahasa, sastra, sejarah dan agama. Studi Orientalisme sebenarnya bukan hanya
studi beberapa peradaban Timur Tengah (Islam), akan tetapi juga mencakup
budaya-budaya Cina, India, Mesir, dan juga lembah Tigris-Eufrat.[2]
Dari
pengertian tersebut, dapat di ambil pengertian dasar bahwa Orientalisme ialah
studi atau pembelajaran mengenai ketimuaran atau Timur sebagai Obyek
pembelajaran tersebut. Dalam sejarahnya, Orientalisme berkembang sejak
munculnya Islam pada abad ke VII masehi, yang membuat bangsa Eropa serba tidak
enak.[3]
Apalagi, ketika Islam mengalami puncak kejayaan (kurang lebih pada masa abad ke
8-11 M) yang membawa pengaruh besar bagi bagi bangsa-bangsa lain.
Pengaruh tersebut tidak hanya sebatas
terhadap bangsa-bangsa arab ataupun Asia, akan tetapi pengaruh tersebut juga
mengenai ke bangsa-bangsa Eropa. Misalnya pada masa Dinasti Umayah, kekuasaan
Islam telah meliputi Spanyol, Sisilia, Afrika Utara, dll. Dari daerah tersebut
terdapat kota-kota peradaban dunia dan juga kebudayaan. Yakni Yunani :
Iskandariyah, Antiokia, Harran, dan Jundisapur.[4]
Pada saat pusat-pusat Islam di Andalusia sedang berada di puncak kejayaannya,
dengan perkembangan
kajian-kajian keilmuan seperti Filsafat Yunani, kedokteran, astronomi, dll.
Pusat-pusat intelektual di barat hanyalah berupa benteng-benteng perkasa yang
dihuni bangsa semi Barbarik yang merasa atas ketidakmampuannya membaca.[5]
Oleh sebab itu bangsa-bangsa Eropa banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi
Islam. Di sana Islam menjadi guru bagi bangsa-bangsa Eropa. Akan tetapi setelah
berkuasa selama 5 abad di Spanyol, Islam telah mendapat reaksi dan tantangan
besar dari kaum Kristen dengan perang salib. Peperangan ini berlangsung selama
dua abad, dan berakhir pada tahun 1492, dengan berakhirnya kekuasaan Islam.
[1] The New Webster Encyclopedia Dictinary of
The English lenguage. V0l : 1 ( Grolier Incroposted New York ) 1970
[2] W. Montgomery Watt. The Study of Islam
by Orientalism. Diterjemahkan oleh Alef Theria Wasim dalam Jurnal
al-Jami’ah, No : 53 : 1993
[3] Jazilus Sakhok Mahsun. Riset Orientalisme
antara Kntinuitas dan Perubahan. Malasya. 2008
[4] Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam.
(Jakarta Rajawali Press. : 2000)
0 komentar " SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ORIENTALISME DARI MASA KEMASA ", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar